Keputusan Akhir.
Sore harinya setelah Samudra, Yuda, dan Jerry pulang dari kantor polisi, mereka langsung pergi ke rumah Karin untuk menceritakan semua kejadian ini ke ayah Karin.
Disana terlihat jelas raut wajah ayah Karin yang sangat murka setelah membaca berita yang beredar. Samudra yang terlebih dahulu membuka suara karena yang lain masih canggung dan takut untuk berbicara lebih dulu.
“Om, saya dan teman-teman saya izin untuk meminta maaf karena sudah lancang membuat kegaduhan ini tanpa minta izin ke om terlebih dulu. Kami bertiga siap menerima konsekuensi atas perbuatan kita yang membuat keluarga om mendapat masalah ini”
“Kenapa minta maaf? Justru saya harusnya berterima kasih kepada kalian karena sudah membantu saya untuk membongkar semua rahasia istri saya,” ucap Surya.
Karin hanya diam menatap ayahnya dan lanjut menatap Samudra yang juga sedang melihatnya. Tersirat raut khawatir di wajah laki-laki itu. Namun Karin abaikan karena menurutnya yang terpenting sekarang adalah kondisi ayah dan saudaranya.
“Kalian selidiki ini berapa lama?,” tanya Surya, ayah Karin dan Chesi.
“Dari empat bulan yang lalu om, tapi baru benar-benar selidiki semuanya itu sekitar dua bulan,” jawab Yuda.
“Makasih sekali lagi ya nak, maaf om tidak bisa ikut serta dalam penyelidikan ini karena keterbatasan waktu juga disana. Tapi om benar-benar salut sama kegigihan kalian untuk membantu anak saya, Karin. Sebenarnya om dari lama sudah ingin menuntaskan masalah ini tapi karena kerjaan om yang dipindahkan ke Amerika oleh ayahnya om, jadi harus om tunda sampai kepulangan om dulu. Nanti om janji secepatnya akan mengganti semua jerih payah kalian selama ini”
“Ga usah om, kita lakuin ini murni untuk bantu Karin supaya dapat keadilan aja om,” sahut Jerry.
“Oh iya om, maaf kalau saya lancang bertanya, tapi om benar-benar tidak kenapa kan atas perbuatan kita bertiga? Terutama saya, yang punya ide dibalik semua ini,” tanya Yuda.
“Engga apa nak, saya sudah dari lama sebenarnya tau kelakuan istri saya, tapi saya tidak pernah tau kalau Rena yang membuat istri saya meninggal, bahkan Karin yang hampir ia renggut juga nyawanya. Setelah hasil sidangnya keluar, saya juga akan menceraikan Rena”
“Beneran yah?,” Chesi akhirnya membuka suara setelah diam mendengar percakapan yang lainnya. Ia sontak terkejut mendengar ucapan ayahnya.
“Iya nak, maaf kalau ayah mengambil tindakan ini. Tapi Chesi tidak perlu khawatir karena kamu akan tetap jadi anak ayah, sama seperti Karin”
Chesi sangat terharu setelah mendengar ucapan ayahnya. Ia benar-benar bersyukur bisa dikelilingi oleh orang-orang yang baik di hidupnya. Walaupun jauh di lubuk hatinya, ia malu untuk tetap tinggal di keluarga Karin, apalagi mengingat perlakuan jahat orang tuanya ke keluarga Karin. Namun tidak ada salahnya kan kalau Chesi menikmati kebahagiaan ini sebelum akhirnya ia akan meninggalkan semuanya?